Skip navigation.
Home

Benarkah Vape Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok Tembakau?

Pemakaian rokok elektronik atau vape mulai ramai. Peminat vape di Kota Bandung umumnya dari kelompok pemuda.
Sebagian pemakainya juga berasumsi rokok yang asapnya beraroma itu jadi langkah setting ohm vape untuk berhenti mengisap rokok tembakau.

Menteri Kesehatan, Nila Farida Moeloek, meyakinkan vape lebih beresiko daripada rokok tembakau. Sebab langkah mengisapnya tidak memakai filter seperti pada rokok tembakau.

” Masih tetap ada zat nikotin serta tarnya. Saat diisap zatnya segera ke paru-paru sekali lagi hingga lebih beresiko dari rokok, ” kata Nila selesai mengunjung Tempat tinggal Sakit Mata Cicendo, Kota Bandung, Minggu (5/2/2017).

Vape juga riskan disalahgunakan untuk memperbanyak asap vape karena memakai cairan. Baru saja ini Tubuh Narkotika Nasional temukan narkoba berupa cairan bernama Blue Safir.
Narkotika paling baru yang memiliki kandungan zat kimiia 4-Chloromethcathinone itu disebut-sebut dapat jadi cairan yang dipakai pada rokok elektrik atau vape.

Nila menerangkan zat kimia itu telah tercantum dalam Permenkes Nomor 2Tahun 2017 mengenai Perubahan Penggolongan Narkotika. Aparat penegak hukum dapat menindak tegas beberapa pengedar serta menghindar peredarannya.

” Jadi bukanlah surat edaran sekali lagi membuat coil vape, dengan hukum ada regulasinya. Untuk narkoba liquid juga telah saya mengeluarkan permenkesnya, ” kata Nila singkat.