Baca Yuk Kisah Dua Pengusaha Yaman Impor Keramik Indonesia
Jakarta – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana’a terima kunjungan dua entrepreneur Yaman yang menginginkan menjajaki potensi import keramik Indonesia.
Dalam info pers yang di terima Kamis (18/1/2018), Ke-2 entrepreneur itu di terima Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI Sana’a Sulthon Sjahril didampingi oleh Staf Ekopensosbud KBRI Sana’a Muhaimin Ahmad Yasin.
related post : harga multiplek
Ke-2 entrepreneur itu yaitu manajer pembelian perusahaan Al-Tamimi for Ceramic and Building Materials Ahmed Abdul Aziz Awadh serta manajer pemasaran dari perusahaan yang sama di Kota Tarim, Hadramaut, Abdul Qawi Awadh Ahmed Al-Awlaqi.
Ke-2 orang entrepreneur Yaman itu menginginkan lakukan kunjungan ke Indonesia untuk menjajaki peluang mengimpor harga keramik lantai serta beberapa bahan bangunan dari Indonesia dan peluang untuk berinvestasi pada bidang pembuatan keramik di Indonesia.
Perusahaan Al-Tamimi for Ceramic and Building Materials dibangun pada 2007 di kota Tarim, Propinsi Hadramaut, Yaman.
Terlebih dulu perusahaan itu sudah mengimpor keramik dinding per bulannya sekitaran delapan sampai 10 container dari India, keramik lantai sejumlah 12 sampai 14 container dari Oman, serta keramik lantai 18 sampai 20 container dari Arab Saudi.
Sesaat untuk product keramik buatan Indonesia alami penambahan penjualan karna disukai oleh customer serta memperoleh tempat yang baik di pasar setempat di Propinsi Hadramaut, terutama mulai sejak 2010 sampai 2014.
baca juga : harga bangunan per meter
Product keramik Indonesia disukai di pasar Hadramaut karna mempunyai kwalitas yang baik, lebih tidak tipis serta kuat dan harga yang berkompetisi di market. Product keramik buatan Indonesia yang di jual di pasar setempat Hadhramaut yaitu Roman, KIA, serta Molinek.
Tetapi, mulai sejak 2015 waktu perseteruan senjata berjalan di Yaman, supply keramik buatan Indonesia mulai menyusut, menurut beberapa distributor keramik buatan Indonesia di lokasi Propinsi Hadramaut.
Karenanya, Ke-2 entrepreneur Yaman yang datang ke KBRI Sana’a itu merencanakan untuk menjajaki pembelian keramik ke sebagian perusahaan di Indonesia dengan bertandang segera serta menjajaki segera pasar keramik di Indonesia.
Entrepreneur Yaman itu membidik dalam kunjungan pertama kalinya bisa mengimpor keramik buatan Indonesia minimum dua container.
Disamping itu, KUAI KBRI Sana’a sudah mengemukakan daftar perusahaan ekportir keramik di Indonesia pada ke-2 entrepreneur itu serta memberitahu jadwal penyelenggaraan pameran INACRAFT pada April 2018 serta pameran dagang Indonesia pada Oktober 2018.
Pihak KBRI Sana’a juga mengajak entrepreneur keramik itu untuk gabung dalam delegasi kunjungan KBRI Sana’a untuk menghadiri pameran itu dengan entrepreneur Yaman yang lain.
Diluar itu, KUAI KBRI Sana’a juga mengemukakan deskripsi pada umumnya tentang kesempatan, keringanan, serta prosedur berinvestasi di Indonesia.