Simak Yuk Kondisi Terakhir Gudang Besi Beton Non SNI di Ringkus Petugas
Terlebih dulu, deretan Ditreskrimsus menggeberek gudang penyimpanan besi banci di Jalan Bypass Km. 8, Kelurahan Parak Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Beberapa puluh ribu harga besi beton yg tidak mempunyai Standard Nasional Indonesia (SNI) diketemukan petugas di tempat penggerebekan. Penyegelan di gudang dikerjakan pertengahan November lantas, sesudah polisi terima banyak laporan berkaitan peredaran besi banci. “Penggerebekan dikerjakan Oktober kemarin. Hingga saat ini masih tetap sistem, ” sebut Margiyanta.
Besi beton banci yaitu sebutan untuk besi beton murah yang mempunyai ukuran, spesifikasi serta kwalitas yang tidak cocok dengan persyaratan SNI. Besi banci umumnya dihadirkan dari China serta di jual murah untuk mengeruk keuntungan. Toko Sumber Baru di kenal jadi distributor triplekdan besi beton yang kuasai market share Sumbar.
Disangka, praktek jual beli besi banci sudah dikerjakan mulai sejak Januari 2016 yang kemarin. “Sudah lama penjualan dikerjakan. Lebih satu tahun. Hal tersebut di ketahui sesudah dikerjakan kontrol saksi, termasuk juga karyawan serta yang memiliki toko, dan lihat data penjualan, ” tutur Margiyanta.
Penggerebekan gudang penyimpanan besi banci bermula dari laporan orang-orang. Selesai terima laporan, petugas lantas menyamar jadi konsumen serta mendatangi Toko Sumber Baru. Sesudah negosiasi, petugas yang menyamar lantas beli dua batang besi untuk lalu di check di Balai Penelitian serta Standarisasi Industri di Medan. Akhirnya, besi yang di jual Toko Sumber Baru disangka tidak penuhi standard.
“Contohnya, besi TYRS tidak mempunyai diameter seperti tertulis pada besi itu. Besi 12 milimeter, sesudah dikerjakan pengukuran nyatanya cuma 11, 34 milimeter. Berat besi itu juga tidak penuhi standard yang sudah diputuskan, ” sebut Margiyanta.
informasi terkait : harga tandon air
Dari kontrol, didapat bukti penjualan besi tidak standard mulai sejak Januari 2016 sampai November 2017. “Pada 2016, toko sudah jual sejumlah 460. 822 batang besi. Sedang pada th. ini terdaftar penjualan sejumlah 404. 031 batang. Karyawan toko juga mengaku bila mereka jual besi tidak SNI, ” ucap Direskrimsus.
SA sendiri sekian kali cobalah dihubungi Harian Haluan untuk di konfirmasi. Tetapi yang berkaitan belum juga bersedia memberi info dengan detil, dengan argumen tengah sakit. Lewat karyawannya, SA cuma sempat berjanji juga akan penuhi keinginan klarifikasi berita sesudah sehat. “Kondisi ayah sekali lagi drop, serta belum juga dapat memberi info, ” tutur karyawannya pada Haluan.